Selasa, 29 Juli 2014

Sang pemenang Goal 50 mungkin bukanlah yang terbaik sepanjang masa, tetapi adakah pemain lain yang memiliki kombinasi sempurna antara teknik dan fisik seperti dirinya?


Ketika secara terang-terangan menyatakan preferensinya kepada Lionel Messi ketimbang Cristiano Ronaldo pada tahun lalu, Sepp Blatter kembali mengeluarkan opini pribadi bahwa sang megabintang Barcelona itu adalah “seorang pria baik sehingga membuatnya begitu populer.”
Tanpa disadari, presiden FIFA itu menjadi seorang humas dari Messi. Ronaldo mungkin adalah dambaan para pengiklan, tetapi dia sudah kalah dalam adu pendapat mengenai siapa pemain sepakbola terbaik di abad 21 ini. Dan para analis sepakbola juga sepakat, lawan terbesar Ronaldo adalah bahwa dirinya bukanlah Lionel Messi.
Bahkan ketika kita diminta untuk membandingkan kemampuan keduanya di lapangan, sering disebutkan bahwa sang pemain Argentina itu juga lebih unggul karena punya ‘faktor x’ yang misterius. Bulan lalu, Diego Maradona menuliskan begini, “Cristiano bisa melakukan apa yang dilakukan Lionel Messi. Well,sebenarnya hanya hampir” – tanpa mengklarifikasi dengan jelas apa yang tidak bisa dilakukan oleh Ronaldo.
Namun, anggapan bahwa pemain kelahiran Madeira itu tak punya ‘faktor x’ tersebut menjadi tampak menggelikan setelah ia mengakhiri musim lalu dengan catatan 51 gol – 11 di antaranya dilakukan menggunakan kepala dan kaki kiri yang merupakan ‘weaker foot’-nya. Ia juga meraih trofi Liga Champions dan juga Ballon d’Or 2013.
Ya, kita sedang membicarakan seorang serial winner yang juga merupakan spesimen sempurna pesepakbola. Dia memiliki kombinasi sempurna antara teknik dan fisik, pemain yang memiliki baik gaya maupun substansi bermain. Seperti yang dikatakan Michael Owen: Ronaldo punya segalanya.
“Sebagai seorang pemain komplet. Ya, saya anggap dia yang paling komplet sepanjang masa. Dia cepat, mampu mencetak gol dengan kedua kakinya dan kepalanya, punya skill, kuat dan bisa bermain di setiap pertandingan. Seorang pemain yang tahan banting. Tak ada hal yang tidak bisa ia lakukan,” ujar Owen kepada Goal.
Tentu saja, menjadi pemain kompet tidak selalu berbanding lurus dengan menjadikan dirinya sebagai pemain terbaik sepanjang masa. George Best suatu hari pernah mengklaim, “Saya lebih baik dari Pele karena saya bisa menendang dengan kedua kaki sama baiknya.” Ada yang menganggap eks sayap Manchester United itu lebih berbakat ketimbang sang legenda Brasil, namun tidak ada yang mengklaim jika Best pantas berada dalam daftar pemain terbaik di dunia, yang memiliki mental dan fisik kuat serta punya karier cemerlang.
Bakat bukan hanya faktor untuk menentukan bahwa seorang pemain dikatakan hebat atau tidak. Faktor lain seperti kemampuan fisik, mentalitas, cakap dalam berbagai hal, kecerdasan bermain juga harus dipertimbangkan. Betapa pun, Ronaldo tak dapat disangkal memiliki semua faktor yang disebutkan di atas itu.

0 komentar:

Posting Komentar